NEO THOMISME (NEO SCHOLASTIC)
Dan
NEO HEGELIANISME
A. NEO THOMISME
1. Mulai pertengahan abad 19 di Jerman dan Italia muncul filsuf yang mulai mendasari pemikiran filsafatnya pada filsafat Thomas Aquinas, antara lain :
a. MATTEO LIBERATO dari Universitas Gregoriana Roma
b. JOSEPH KLAUTGEN dari Jerman.
2. Hampir semua negara Eropa dan Amerika terdapat pengikut Neo Thomisme, terutama dilingkungan Katholik.
3. Tahun 1879 adanya Surat Edaran dari Paus Leo XII untuk mendasarkan filsafat dan teologinya pada Thomas Aquinas, akibatnya :
a. Mendorong perkembangan pengajaran filsafat dan teologi diseminari- seminari.
b. Mendorong perkembangan Ilmu Pengetahuan di Gereja Katholik dengan menggunakan ajaran Thomas Aquinas sebagai fundamen
Dengan 3 cara :
a. Mendirikan Akademi Kepausan San Thomasso.
b. Ordo Dominikan diberi kepercayaan menertibkan karya-karya Thomas Aquinas
c. Filsafat Thomas sebagai mata kuliah di Universitas Leuven (Belgia).
Surat Edaran ini timbul untuk melawan POSITIVISME DAN MATERIALISME yang mengakibatkan krisis dalam bidang pemikiran filosofis, khususnya bagi gereja yaitu adanya keresahan akibat munculnya aliran –aliran teologis misalnya : Fideisme (fide = setia), Tradisionalisme, Ontologisme.
Tokoh Neo Thomisme Jerman :
1. Joseph Geyser (Munster).
2. Joseph Peiper ( Munster).
3. Gustav Siewerth (Freiberg im Briegau).
4. Gallus Manser.
5. Karl Rahner.
B. IDEALISME / NEO HEGELIANISME
Sumber inspirasi utama dari idealisme / neo hegelianisme Inggris ini adalah filsafat Hegel. Disamping itu juga ada pengaruh dari Immanuel Kant, Plato (Cambridge). Corak dari pemikiran ini adalah spekulatif metafisis. Berlawanan dengan tradisi Inggris yang lebih bersifat empiristik. Juga berlawanan dengan Positivisme dan Materialisme yang ada di Inggris pada saat itu.
Idealisme Inggris ini hidup di Universitas oxford dan mazdhab platonis di Cambridge. Tujuannya adalah : agar dapat menjadi dasar filosofis yang kokoh bagi agama Nasrani, walaupun dalam perkembangan selanjutnya nantinya filsafat ini berpisah dari agama.
Filsuf Inggris yang menganut Idealisme :
1. T. H. GREEN.
2. EDWARD CAIRD.
3. JOHN CAIRD (seorang teolog).
4. FRANCIS HERBERT BRADLEY ( Oxford ).
5. BERNARD BOSANQUET ( Oxford ).
6. J. E. MAC TAGGART ( Cambridge ).
Penjelasan :
1. FRANCIS HERBERT BRADLEY ( Ring Oxford ) sebagai seorang filsuf ia menciptakan sistem idealistis. Karangan yang utama berjudul : Appeareance and reality , menguraikan pendapatnya tentang hubungan pemikiran dengan realitas. Selain itu juga menulis tentang metafisika, logika dan etika.
2. BERNARD BOSANQUET (RingOxford) sebagai seorang filsuf ia membentangkan banyak permasalahan. Antara lain ia menulis tentang A History of aesthetics, yang sangat dihargai sampai saat ini.
Dalam buku “The Principle of individuality and value “ ia merumuskan idealismenya. Penekanan pemikirannya yaitu pada “kesatuan realitas seluruhnya”, ia memakai istilah Hegel: “ the thruth is the whole” (kebenaran adalah keseluruhan), maksudnya yaitu yang individual harus dimengerti dalam hubungannya dengan yang absolut.
3. J. E. MAC TAGGART (Ring Cambridge): mengatakan bahwa filsafat disusun dari kebenaran yang pertama, “there is something” , sesuatu yang tidak dapat disangsikan (pengaruh Descartes) innata ideas.
Pemikirannya ini (katanya) dapat dibuktikan dengan METODE DEDUKTIF yang akhirnya akan sampai pada pendapatnya yang absolut yaitu sebagai a Community of selves (persekutuan dari persona – persona). Jadi realitas tidak bersifat satu tetapi serba banyak. Karena realitas bersifat serba banyak (yang berhingga tentu) maka mengakibatkan bahwa dalam sistemnya tidak ada tempat bagi Tuhan (atheisme). Ia memang mengkritik agama kristen sebagai ajaran teologis dan sikap etis.
Taggart juga mengatakan bahwa waktu dan materi itu tidak real (ada pengaruh dari Berkeley).
****